PEMIMPIN YANG TAKUT PADA ALLAH
Memiliki sifat takut kepada Allah swt merupakan perkara yang amat penting bagi setiap orang. Sifat ini menjadi lebih penting lagi untuk dimiliki oleh para pemimpin. Hal ini kerana dengan takut kepada Allah swt, seseorang tidak akan berani menyimpang dari ketentuan-Nya, meskipun tiada siapa yang tahu tentang penyelewengan itu atau tiada siapa yang berani mengadu tentangnya.
Umar bin Abdul Aziz merupakan salah seorang pemimpin yang memiliki sifat takut kepada Allah swt. Suatu ketika, seorang pembantu rumahnya memberi salam kepadanya dan ia terus masuk ke ruangan solat untuk menunaikan solat sunat. Selesai mengerjakan solat, pembantu itu tidur dengan nyenyak di tempat ia solat. Ketika bangun dari tidurnya, ia berkata kepada khalifah Umar: "Wahai Amirul Mukminin, demi Allah sesungguhnya aku telah melihat suatu keajaiban dalam mimpiku."
"Apa itu?." tanya Umar.
Pembantunya bercerita tentang mimpi yang dialaminya: "Aku melihat api melambai-lambai terhadap penduduk neraka, kemudian mereka dibawa ke jambatan Shiratal Mustaqim."
Tiba-tiba, Umar menyahut "Hih" sebagai tanda ketakutan.
Pembantunya melanjutkan cerita: "Maka, dibawa pergi khalifah Abdul Malik bin Marwan. Dia diperintahkan supaya menyeberangi jembatan itu. Ternyata, ia tidak boleh melewatinya, kecuali hanya bergerak sedikit dan akhirnya terjatuh ke dalam api neraka jahannam."
Mendengar hal itu, Umar menyahut lagi sebagai tanda ketakutan.
Cerita mimpi masih dilanjutkan, ia berkata: "Kemudian dibawa pergi khalifah Walid bin Abdul Malik dan ia disuruh melintasi titian itu. Akan tetapi, baru beberapa langkah, ia pun terjatuh dan masuk ke dalam api neraka."
Umar menjadi semakin ketakutan, apalagi pembantunya itu melanjutkan. "Maka, dibawa pergi pulalah engkau, wahai Amirul Mukminin..."
Belum selesai cerita sang pembantu, Umar semakin takut dan ia pun jatuh tak sedarkan diri beberapa waktu.
Pembantunya itu bangun dari tempat duduknya. la dekati Sang Khalifah dan ia pun berbisik ke telinganya: "Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya aku demi Allah melihat engkau melintas di jembatan itu dengan cepat sampai engkau selamat ke seberang dan masuk ke dalam surga." Kata-kata ini diucapkan pembantunya berulang-ulang.
Umar kemudian tersedar. la pun masih berteriak ketakutan sambil meraba-raba kakinya, seolah-olah cerita mimpi itu benar-benar terjadi pada dirinya.
Mengambil hikmah dari mimpi pembantunya, Umar merasa diingatkan yang membuatnya semakin hati-hati dalam memimpin agar tidak sampai melakukan penyimpangan. Dalam banyak kisah, kita memang mendapati tahap kewaspadaan yang begitu tinggi daripada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam memimpin.
Dari kisah di atas, pelajaran yang dapat kita ambil adalah:
1. Takut kepada Allah swt membuat manusia tidak mau menyimpang dari ketentuan-Nya. Bila pemimpin memiliki rasa takut pada Allah swt, maka ia akan menjalankan tugas kepemimpinan dengan baik.
2. Bila kesalahan dilakukan, pemimpin yang takut kepada Allah akan menebus kesalahannya itu meskipun harus menjalani hukuman.
Oleh: Drs. H. Ahmad Yani